Selasa, 22 Oktober 2013

Tugas IPS: 7 Alasan Jatuhnya Kabinet di Indonesia

Selamat malam!

Dua hari yang lalu saya diberi tugas oleh guru mencari alasan jatuhnya kabinet-kabinet di Indonesia, dan saya mau membagikan jawaban saya kepada teman-teman sekalian yang juga membutuhkan :v




1. Kabinet Natsir (6 September 1950 - 21 Maret 1951)

Kegagalan menjelaskan masalah Irian Barat dan Pencabutan PP no.39/1950 tentara DPRS dan DPRDS yang dianggap menguntungkan Masyumi telah menimbulkan adanya mosi-mosi tidak kembali kekuasaan / mandatnya kepada Presiden.

2. Kabinet Soekiman (27 April 1951 - 3 April 1952)

Kabinet ini tidak berumur panjang akibat ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act (MSA). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas aktif, jatuhlah Kabinet Soekiman.

3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 - 3 Juni 1953)

Kabinet Wilopo banyak mengalami kesulitan dalam mengatasi timbulnya gerakan-gerakan kedaerahan dan benih-benih perpecahan yang akan menggangu stabilitas polotik Indonesia. Ketika kabinet Wilopo berusaha menyelesaikan sengketa tanah perusahaan asing di Sumatera Utara, kebijakan itu ditentang oleh wakil-wakil partai oposisi di DPR sehingga menyebabkan kabinetnya jatuh pada 2 Juni 1953 dalam usia 14 bulan. 

4. Kabinet Ali Sastroamijoyo (31 Juli 1954 - 24 Juli 1955)

Penyebab jatuhnya Kabinet Ali Sastroamijoyo adanya perselisihan pendapat antara TNI-AD dengan pemerintah tentang tata cara pengangkatan kepala Staf TNI-AD

5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - Maret 1956)

Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, dilaksanakan pemilihan umum pertama di Indonesia. Kabinet ini menyerahkan mandatnya setelah DPR hasil pemilihan umum terbentuk pada bulan Maret 1956.

6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (24 Maret 1956 - 4 Maret 1957)

Mundurnya sejumlah mentri dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret 1957.

7. Kabinet Djuanda (9 April 1957 - 10 Juli 1959)

Berakhir saat Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru sejarah Republik Indonesia yaitu Demokrasi Terpimpin.

1 komentar:

SETELAH MEMBACA JANGAN LUPA MENINGGALKAN KOMENTAR